1. Skala kebutuhan
Seberapa tinggi kebutuhan Anda terhadap pekerjaan tersebut. Bila Anda adalah satu-satunya tulang punggung keluarga atau sedang butuh biaya untuk pengobatan salah satu anggota keluarga, mungkin Anda harus menerima tawaran pekerjaan tersebut.
2. Prospek perusahaan
Jangan lupa untuk mengukur job security dari perusahaan yang akan Anda masuki. Jangan sampai baru beberapa bulan bekerja Anda sudah terkena PHK gara-gara perusahaan itu gulung tikar. Cari informasi mengenai "kesehatan" perusahaan dari internet atau bertanya pada teman.
3. Kenali prioritas pribadi
Ada berbagai motivasi yang mendasari kita untuk memilih pekerjaan. Ada orang yang tak memedulikan gaji yang ditawarkan asalkan bisa berkarya di bidang yang sesuai dengan minat. Barangkali Anda juga termasuk orang yang mementingkan posisi atau hirarki. Tak sedikit pula ibu bekerja yang lebih memilih kantor dengan jam kerja fleksibel ketimbang gaji besar namun sering lembur. Jadi, kenali dulu motivasi pribadi Anda.
4. Kesempatan belajar
Sebelum memutuskan, pertimbangkan juga tujuan karir Anda dan apakah nantinya perusahaan ini bisa membawa Anda mencapainya. "Bila posisi tersebut bisa membuat skill Anda bertambah dan bisa mempelajari banyak hal, jangan ragu. Itu adalah investasi yang bernilai tinggi," kata Levin.
5. Buat rencana
Menganggur dalam waktu terlalu lama bisa merugikan, bukan hanya dari sisi finansial tapi juga skill yang tumpul karena lama tak diasah. Karena itu, sebelum menolak pekerjaan yang disodorkan, rencanakan apa yang akan Anda lakukan selama menunggu datangnya tawaran pekerjaan lain. Misalnya memulai bisnis kecil-kecilan atau mencoba mengirimkan tulisan Anda ke berbagai media sambil menunggu datangnya panggilan wawancara.
sumber : www.yahoo.co.id
0 comments:
Post a Comment